MASIH banyak orang Indonesia yang menyamakan pengertian “sirik” dan “syirik”. Padahal, kedua kata itu berbeda sangat jauh. Kesalahpahaman ini tidak hanya di kalangan masyarakat yang berpendidikan rendah, melainkan juga dimiliki oleh kalangan mahasiswa atau sarjana yang bergelar S1, S2 ataupun S3.
.
Apakah sirik itu?
Kalau kita search di Google, maka kita akan mendapatkan jawaban bahwa sirik adalah sikap iri, dengki, melihat orang lain mempunyai kelebihan yang dia tidak memilikinya. Sirik juga merupakan rasa tidak suka yang bersifat subjektif dan dari sudut agama Islam sirik juga merupakan penyakit hati sedangkan dari sudut psikologi merupakan kelainan kepribadian dan dari sudut ilmu logika merupakan cara berlogika yang negatif (negative thinking).
.
Contoh:
Si A merupakan sarjana, alumni dari 6 (enam) perguruan tinggi. Si B hanya lulusan 1 (satu) perguruan tinggi. Tiap kali Si B bertemu dengan Si A, selalu saja bicaranya menyalahkan, mengolok-olok, mencaci-maki dan bahkan melecvehkan. Juga selalu membodoh-bodohkan Si A dan selalu pendapat Si B-lah yang benar. Dalam hati, Si B memang pernah ingin kuliah lagi di perguruan tinggi lain, tetapi karena orang tuanya tidak mampu membiayainya, maka Si B menaruh rasa sirik (iri,dengki) kepada Si A.
.
Sirik tanda tidak mampu
Seorang Facebooker mencari kalimat “Sirik tanda tidak mampu” di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), KUBI (Kamus Umum Bahasa Indonesia) dan Wikipedia. Ternyata tidak ada. Lantas Facebooker tersebut menyalahkan penulis artikel ini. Facebooker itu tidak tahu apa fungsi kamus. Kamus itu memuat “kata” ,”sinonim kata”, “padanan kata” atau “arti kata”. Tepatnya sebuah kata. Sedangkan “Sirik tanda tidak mampu” merupakan kalimat. Merupakan ungkapan. Merupakan “real language” Merupakan ungkapan yang nyata-nyata ada di masyarakat. Tentu saja di kamus tidak ada.
.
Apakah syirik itu?
Umat Islam pasti tahu arti kata syirik. Yaitu mempersekutukan Tuhan. Menganggap ada kekuasaan lain di samping Tuhan. Percaya bahwa ada kekuatan mistik yang ada di sebuah benda.
.
Pengertian lainnya
Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Umumnya menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo’a kepada selain Allah disamping berdo’a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo’a dan sebagainya kepada selainNya. (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Syirik).
.
Contoh:
Di samping percaya Tuhan, juga percaya bahwa keris yang dimilikinya mempunyai keguatan magis yang bisa melindungi dirinya. Padahal, kalau ingin dirinya dilindungi, lebih baik berdoa meminta kepada Tuhan agar Tuhan senantiasa melindungi dirinya. Itu tidak dilakukan. Justru percaya kepada kekuatan lain, yaitu keris. Benda mati. Orangnya disebut orang musyrik.
.
Contoh lain:
-Menyembah kepada selain Allah
-Meminta kepada selain Allah SWT misalnya meminta kepada malaikat dan Nabi Muhammad Saw
-Minta syafaat kepada kyai atau kepada orang yang sudah meninggal
-Minta rezeki, keselamatan dan lain-lain di kuburan (termasuk di kuburan Rosulullah saw)
-Memasang jimat, susuk, percaya zodiac, mendatangi peramal, pergi ke dukun, sesajen
-Riya’ yaitu pamer dan ingin dipuji oleh manusia, misalnya sholat dan mengaji yang tujuannya agar dipuji oleh teman atau manusia yang melihatnya.
-Bersumpah selain nama Allah SWT contohnya : Demi Kehormatanku, Demi Cintaku Padamu, Demi Waktu dan lain-lain.
-Mengganggap sial, contoh jika seorang akan bepergian maka dia melepaskan seekor burung dan mengamatinya. Jika burung tersebut terbang ke arah kanan, maka dianggap pertanda baik, sehingga orang tersebut melaksanakan niatnya untuk bepergian, begitu pula sebaliknya.
-Tamimah (jimat) adalah benda yang digantungkan atau dikalungkan pada anak kecil atau jimat yang digantungkan didalam rumah atau yang sejenisnya, yang digunakan untuk melindunginya dari bencana, baik untuk mengangkat bencana atau menolak bencana.
-Menyekutukan Allah dan mahluknya, contoh saya sembuh karena pertolongan Allah dan berkat pertolongan Si Fulan (Sumber: http://bloggerbondowoso24.blogspot.com/2013/06/macam-macam-perbuatan-syirik-yang-harus.html).
.
Catatan
Tidak benar kata “sirik” merupakan plesetan dari kata “syirik”. Di beberapa daerah, terutama Sunda, sudah ratusan tahun yang lalu ada kata “sirik”. Bahkan Jayabaya, Raja dari Kerajaan Kadiri, juga sudah menggunakan kata “sirik” (Contoh: sing tengah sirik gawe kapitunaning liyan).
.
Hariyanto Imadha
Pengamat Perilaku
Sejak 1973